Akankah? Bintang itu telah hilang part2
_________________________
Aqpun mengetuk pintu kamar mzRama...... berkali-kali, tapi tak ada jawaban, yang ada justru kalimat "ah... jelek" itu semakin bertambah keras.........
Apa yang harus aq lakukan............?
Bingung?
Heran?
_____________________________
Aqpun beralih ke kamar mbTami, mengetuk pintunya, berbeda dg mzRama, mbTami meresponQ, diapun membuka pintu kamarnya.... seperti yang Q duga kamrnya sangatlah berantakan, mbTami masih terisak, tp nampak mulai culup tenamg,. Aqpun masuk.... Entah, bingung harus bersikap seperti apa.... bahkan aq tak memahami kenapa mbTami menangis, padahal dia tak ada masalah tadi dengan Ayahnya....
" Sudah sholat ashar?...." aq memulai masuk dalam situasi mbTami
mbTami hanya menggeleng....
"Sholat dulu.... dah jam 5...." tak disangka mbTami menurut, aq mengira bahwa dia akan berontak ( ah inilah kesalahan persepsi yg dilakukan orang dewasa terhadap anak2, persepsi negativ akan kondisi anak, padahal mereka tak selalu demikian...)
mbTami pun melangkah berwudlu lalu sholat, aq memperhatikannya, mbTami sholat masih dalam terisak....
PerhatianQ kembali kedalam kamar mbTami, sangat berantakan.... aqpun memunguti barang-barang yg berserakan itu....(sebenarnya ini cara yang tak mendidik, seharusnya anak2 dibiarkan merapikan sendiri.... tapi..... tak tega...biarlah mbTami ikut membantu pasca dia sholat)
" biar aq aja mba...." suara mbTami sedikit mengagetkan...
"baiklah....qt sama2, membereskan..."Aq masih bingung mau bersikap, g mungkin menanyakan knapa mbaTami menagis, ikut mngunci diri di kamar?, kami pun bekerja dalam keheningan.... sama2 diam....
selesai, kamar rapi kembali, tapi mzRama masih tak berhenti mengucapkan kalimat "ah...jelek", sudah hampir 30 menit....
"mba ke kakamr mzRama dulu ya...?"
Q ketuk kembali pintu kamar mzRama, belum ada respon....
"biarkan dulu mba.... nanti juga berhenti sendiri..." suara siMbok mecah konsentrasiQ....
"mbTami mandi dulu, terus belajar...." perintah mbok pada mbTami..
mbTami menurut saja, dalam hati belajar? inikan malam minggu, biasanya kami tak belajar jika malam minggu, biasanya kami membaca komik, novel atau hanya sekedar main, lalu membahasnya..... ah tapi inikan amanahQ, menemani anak2 mau main atau belajar....
___________________________
Mz Rama membuka pintu kamarnya..... menjelang maghrib, sekitar pukul 17.25....
sejenak aq memperhatikannya.... " dah sholat....?"
mzRama menggeleng....
tapi tanpa aq menyuruhnya dia sholat, walaupun lupa mengambil air wudlu...
di rokaat ke 2, di berhenti...." aq belum wudlu ya...?" nampaknya dia menyadari itu....
aq tersenyum dan mengangguk...
mzRamapun berwudlu dan mengulangi sholatnya....
pasca sholat dia masuk kamar dan kembali menangis, untunglah kamarnya tak dikunci, jadi aqpun bs ikut masuk...
"boleh mba masuk...?" (pertanyaan basa - basi, tapi Q pikir cukup ampuh u/ melatih demokrasi anak, u/ mengatur privasinya...)
___________tak ada jawaban________ mzRama menoleh dan mengangguk...
Aqpun masuk, hal pertama yang Q cari adalah kertas ulangan, sumber situasi ini.... aq menemukan kertas itu.... sudah cukup lusuh, bekas remasan...JantungQ berdegup kencang..... Oh ternyata hasil ulangan B.Jawa, nilai 66 tertulis jelas di kertas itu.... Aq berusaha mengingat nilai ulangan sebelumnya....tak berhasil Q temukan dalam memoriQ...lalu Aq melihat catatan perkembangan anak2 baik akademik, perilaku, semua Q tulis....
Subhanallah ternyata nilainya naik, ulangan lalu mzRama mendapatkan nilai 61... naik 5 point, bagiQ ini cukup baik... tapi kenapa Ayahnya sebegitu marahnya.... ? ah mungkin karena beliau lelah....
Aq kembali kemzRama... i"ini yang membuat papah marah?"
"iya...."
"nilai mzRama kan naik..."
"tapi papa nganggep itu jelek"
"nanti mba ngomong ke papah, biar mzRama g dimarahi lagi.., nilai mzRama kan naik...."
mzRama cukup melunak...
"mba.... kenapa Nabi Muhammad disukai banyak orang, keluarganya, bahkan yang merawatnya sangat senang...."
aq cukup terkejut dg pertanyaan itu...
"tadi di sekolah aq diceritaiin itu sama pak Guru, aq ingin kaya Nabi Muhammad, yang g bikin papah mara..."
Aq tersenyum... seorang anak yang ingin mebahagiakan orang tuanya, jadi teringat myLuvely family...
"tadi aq juga g bisa ngerjain matematika...., soalnya belum diajarin,, pasti bakal dapat nilai jelek...." mzRama pun menangis kembali....
____________
di luar sana terdengar bunyi klakson, ternyata Eyang datang....
Eyangpun menghampiri cucunya....
"Eyang aq dapat nilai jelek, tapi naik dari ulangan kemaren..." mzRama mengharap sang Eyang memberikan tanggapan positiv
""gimana matematikamu tadi siang?" nampaknya sang Eyang tak menghiraukan....malah matematika yg ditanyakan....(apakah matematika masih dianggap mapel paling penting dari mapel lainnya...)
"aq g bisa ngerjain... so...." belum selesai mzRama bicara
"aduh... Rama gimana .... makannya belajarnya harus disiplin, jangan seenaknya, padahal sudah ada mbamu ini....masih saja nggak bisa..."
Astaghfirullah.... baru saja tangisnya berhenti....sang Eyang mengulangi sikap Ayahnya tadi....
Q langsung memperhatikan mzRama..... diapun sontak langsung menangis.... dan mengulang "ah.... jelek, ah...jelek"
sanEyang berlalu.... tanpa merasa bersalah....
________________
"mzRama hentikan.... cukup bilang itu"...aq berusaha menenangkan tapi g berhasil....
"nilai mzRama kan g jelek....." tapi mzRama tak berhenti mengucapkan kalimat itu....
"nilai matematika mzRama juga belum tentu jelek, Guru pasti akan memberi bonus, kalo materi belum diajarkan...."
usahaQ tak berhasil.... mzRama asyik dalam pelampiasannya, bahkan dia menambah memukul-mukulkan kepalanya ke bantal.......
(dalam hatiQ untung bantal, coba kalo tembok... wah aq membayangkan kengerian dan teringat denga Dio, seorang anak di SLB Prayuwana)
Aq hampir putus asa.......
ap yg harus aq lakukan...........
hua.........Astaghfirullah....
"e ya mba punya cerita tentang umat Nabi Muhammad yang pernah mendapat nilai jelek , mau denger?"
sejenak mzRama terdiam..... wah ada respon positiv...dengan antusias aq menantangnya untuk mendengar.... walaupun entah apa yg akan aq ceritakan, kalimat itu muncul saja dari mulutQ...
diapun berbalik dan mengangguk, memposisikan duduk dan siap mendengarkan...sesaat itu pula mbTami datang menghampiri kami dan ikut bergabung....
Aqpun bercerita, mengalir begitu saja... mengenai seorang anak bernama Husen yg hidup jaman dulu... dia selalu dimarahi ibunya karena hafalan AlQur'annya sangat buruk, diapun hampir putus asa selalu mendapat marah jika setor hafalan kepada ibunya...padahal dia telah berusaha...dia sempat tidak mau menghafal lagi, tapi ini justru membuatnya semakin dimarahi, dan semakin dianggap bodoh... maka dari itu ia kembali berusaha.... sebisa dia.... walaupun dia gagal tapi tetap erusaha dan bverdo'a.... agar dia bisa menghafal dg baik.... dst.............
__________________
jadi gagal itu sudah biasa.... yang luar biasa adalah ketika saat qt gagal qt mau belajar dan berusaha lagi agar lebih baik.....
"tapi aq kan bukan husen, aq cukup pintar dalam hafalan, tapi kalo yang lain... selalu saja jelek, aq jadi males belajar...." sanggah mzRama
" sama saja.... mzRama harus bisa membuktikan ke papah kalo mzrama juga bisa dapat nilai baik.... tapi jgn lupa berdo'a..."
maka aqpun menceritakan tentang 4 kodok yang terjatuh kedalam lubang ketika belajar melompat di hutan...
saat masuk lubang k4 kodok itu punya sikap yg berbeda... kodok 1 putus asa justru memilih tidur, kodok2 berusaha tanpa berdo'a, kodok 3 berdo'a tanpa berusaha, kodok 4 berdo'a dan b'usaha lalu mati.... tentu kawan sudah bisa menebak akhirnya... hehehehe
__________________
"mau pilih mana? masih mau tidak belajar?"
dia adalah mutiara.....
maka jagalah dalam indahnya sinarNya
dia adalah emas....
maka jagalah agar tetap berharga.....
dia adlah mawar
maka jagalah agar tetap harum.....
atau dia bukanlah semua itu
ya dia adalah titipan......
sebuah amanah yang harus dijaga...
sebuah amanah yang akan dipertanggungjawabkan...
tak sdarkah bahwa ia begitu manis....
tak sdarkah bahwa ia begitu pintar
tak sadarkah dia pun ingin berjuang
tak sadarkah bahwa ia pun ingin membahagiakan...
jangan rendahkan ia,...
jangan tinggalkan ia...
jangan cerca ia...
tapi jagalah....
dg ilmu...
dg agama...
dekatkan ia pada Rabbnya...
dekatkan ia pada Rabbnya
dekatkan ia pada Rabbnya
Aqpun mengetuk pintu kamar mzRama...... berkali-kali, tapi tak ada jawaban, yang ada justru kalimat "ah... jelek" itu semakin bertambah keras.........
Apa yang harus aq lakukan............?
Bingung?
Heran?
_____________________________
Aqpun beralih ke kamar mbTami, mengetuk pintunya, berbeda dg mzRama, mbTami meresponQ, diapun membuka pintu kamarnya.... seperti yang Q duga kamrnya sangatlah berantakan, mbTami masih terisak, tp nampak mulai culup tenamg,. Aqpun masuk.... Entah, bingung harus bersikap seperti apa.... bahkan aq tak memahami kenapa mbTami menangis, padahal dia tak ada masalah tadi dengan Ayahnya....
" Sudah sholat ashar?...." aq memulai masuk dalam situasi mbTami
mbTami hanya menggeleng....
"Sholat dulu.... dah jam 5...." tak disangka mbTami menurut, aq mengira bahwa dia akan berontak ( ah inilah kesalahan persepsi yg dilakukan orang dewasa terhadap anak2, persepsi negativ akan kondisi anak, padahal mereka tak selalu demikian...)
mbTami pun melangkah berwudlu lalu sholat, aq memperhatikannya, mbTami sholat masih dalam terisak....
PerhatianQ kembali kedalam kamar mbTami, sangat berantakan.... aqpun memunguti barang-barang yg berserakan itu....(sebenarnya ini cara yang tak mendidik, seharusnya anak2 dibiarkan merapikan sendiri.... tapi..... tak tega...biarlah mbTami ikut membantu pasca dia sholat)
" biar aq aja mba...." suara mbTami sedikit mengagetkan...
"baiklah....qt sama2, membereskan..."Aq masih bingung mau bersikap, g mungkin menanyakan knapa mbaTami menagis, ikut mngunci diri di kamar?, kami pun bekerja dalam keheningan.... sama2 diam....
selesai, kamar rapi kembali, tapi mzRama masih tak berhenti mengucapkan kalimat "ah...jelek", sudah hampir 30 menit....
"mba ke kakamr mzRama dulu ya...?"
Q ketuk kembali pintu kamar mzRama, belum ada respon....
"biarkan dulu mba.... nanti juga berhenti sendiri..." suara siMbok mecah konsentrasiQ....
"mbTami mandi dulu, terus belajar...." perintah mbok pada mbTami..
mbTami menurut saja, dalam hati belajar? inikan malam minggu, biasanya kami tak belajar jika malam minggu, biasanya kami membaca komik, novel atau hanya sekedar main, lalu membahasnya..... ah tapi inikan amanahQ, menemani anak2 mau main atau belajar....
___________________________
Mz Rama membuka pintu kamarnya..... menjelang maghrib, sekitar pukul 17.25....
sejenak aq memperhatikannya.... " dah sholat....?"
mzRama menggeleng....
tapi tanpa aq menyuruhnya dia sholat, walaupun lupa mengambil air wudlu...
di rokaat ke 2, di berhenti...." aq belum wudlu ya...?" nampaknya dia menyadari itu....
aq tersenyum dan mengangguk...
mzRamapun berwudlu dan mengulangi sholatnya....
pasca sholat dia masuk kamar dan kembali menangis, untunglah kamarnya tak dikunci, jadi aqpun bs ikut masuk...
"boleh mba masuk...?" (pertanyaan basa - basi, tapi Q pikir cukup ampuh u/ melatih demokrasi anak, u/ mengatur privasinya...)
___________tak ada jawaban________ mzRama menoleh dan mengangguk...
Aqpun masuk, hal pertama yang Q cari adalah kertas ulangan, sumber situasi ini.... aq menemukan kertas itu.... sudah cukup lusuh, bekas remasan...JantungQ berdegup kencang..... Oh ternyata hasil ulangan B.Jawa, nilai 66 tertulis jelas di kertas itu.... Aq berusaha mengingat nilai ulangan sebelumnya....tak berhasil Q temukan dalam memoriQ...lalu Aq melihat catatan perkembangan anak2 baik akademik, perilaku, semua Q tulis....
Subhanallah ternyata nilainya naik, ulangan lalu mzRama mendapatkan nilai 61... naik 5 point, bagiQ ini cukup baik... tapi kenapa Ayahnya sebegitu marahnya.... ? ah mungkin karena beliau lelah....
Aq kembali kemzRama... i"ini yang membuat papah marah?"
"iya...."
"nilai mzRama kan naik..."
"tapi papa nganggep itu jelek"
"nanti mba ngomong ke papah, biar mzRama g dimarahi lagi.., nilai mzRama kan naik...."
mzRama cukup melunak...
"mba.... kenapa Nabi Muhammad disukai banyak orang, keluarganya, bahkan yang merawatnya sangat senang...."
aq cukup terkejut dg pertanyaan itu...
"tadi di sekolah aq diceritaiin itu sama pak Guru, aq ingin kaya Nabi Muhammad, yang g bikin papah mara..."
Aq tersenyum... seorang anak yang ingin mebahagiakan orang tuanya, jadi teringat myLuvely family...
"tadi aq juga g bisa ngerjain matematika...., soalnya belum diajarin,, pasti bakal dapat nilai jelek...." mzRama pun menangis kembali....
____________
di luar sana terdengar bunyi klakson, ternyata Eyang datang....
Eyangpun menghampiri cucunya....
"Eyang aq dapat nilai jelek, tapi naik dari ulangan kemaren..." mzRama mengharap sang Eyang memberikan tanggapan positiv
""gimana matematikamu tadi siang?" nampaknya sang Eyang tak menghiraukan....malah matematika yg ditanyakan....(apakah matematika masih dianggap mapel paling penting dari mapel lainnya...)
"aq g bisa ngerjain... so...." belum selesai mzRama bicara
"aduh... Rama gimana .... makannya belajarnya harus disiplin, jangan seenaknya, padahal sudah ada mbamu ini....masih saja nggak bisa..."
Astaghfirullah.... baru saja tangisnya berhenti....sang Eyang mengulangi sikap Ayahnya tadi....
Q langsung memperhatikan mzRama..... diapun sontak langsung menangis.... dan mengulang "ah.... jelek, ah...jelek"
sanEyang berlalu.... tanpa merasa bersalah....
________________
"mzRama hentikan.... cukup bilang itu"...aq berusaha menenangkan tapi g berhasil....
"nilai mzRama kan g jelek....." tapi mzRama tak berhenti mengucapkan kalimat itu....
"nilai matematika mzRama juga belum tentu jelek, Guru pasti akan memberi bonus, kalo materi belum diajarkan...."
usahaQ tak berhasil.... mzRama asyik dalam pelampiasannya, bahkan dia menambah memukul-mukulkan kepalanya ke bantal.......
(dalam hatiQ untung bantal, coba kalo tembok... wah aq membayangkan kengerian dan teringat denga Dio, seorang anak di SLB Prayuwana)
Aq hampir putus asa.......
ap yg harus aq lakukan...........
hua.........Astaghfirullah....
"e ya mba punya cerita tentang umat Nabi Muhammad yang pernah mendapat nilai jelek , mau denger?"
sejenak mzRama terdiam..... wah ada respon positiv...dengan antusias aq menantangnya untuk mendengar.... walaupun entah apa yg akan aq ceritakan, kalimat itu muncul saja dari mulutQ...
diapun berbalik dan mengangguk, memposisikan duduk dan siap mendengarkan...sesaat itu pula mbTami datang menghampiri kami dan ikut bergabung....
Aqpun bercerita, mengalir begitu saja... mengenai seorang anak bernama Husen yg hidup jaman dulu... dia selalu dimarahi ibunya karena hafalan AlQur'annya sangat buruk, diapun hampir putus asa selalu mendapat marah jika setor hafalan kepada ibunya...padahal dia telah berusaha...dia sempat tidak mau menghafal lagi, tapi ini justru membuatnya semakin dimarahi, dan semakin dianggap bodoh... maka dari itu ia kembali berusaha.... sebisa dia.... walaupun dia gagal tapi tetap erusaha dan bverdo'a.... agar dia bisa menghafal dg baik.... dst.............
__________________
jadi gagal itu sudah biasa.... yang luar biasa adalah ketika saat qt gagal qt mau belajar dan berusaha lagi agar lebih baik.....
"tapi aq kan bukan husen, aq cukup pintar dalam hafalan, tapi kalo yang lain... selalu saja jelek, aq jadi males belajar...." sanggah mzRama
" sama saja.... mzRama harus bisa membuktikan ke papah kalo mzrama juga bisa dapat nilai baik.... tapi jgn lupa berdo'a..."
maka aqpun menceritakan tentang 4 kodok yang terjatuh kedalam lubang ketika belajar melompat di hutan...
saat masuk lubang k4 kodok itu punya sikap yg berbeda... kodok 1 putus asa justru memilih tidur, kodok2 berusaha tanpa berdo'a, kodok 3 berdo'a tanpa berusaha, kodok 4 berdo'a dan b'usaha lalu mati.... tentu kawan sudah bisa menebak akhirnya... hehehehe
__________________
"mau pilih mana? masih mau tidak belajar?"
dia adalah mutiara.....
maka jagalah dalam indahnya sinarNya
dia adalah emas....
maka jagalah agar tetap berharga.....
dia adlah mawar
maka jagalah agar tetap harum.....
atau dia bukanlah semua itu
ya dia adalah titipan......
sebuah amanah yang harus dijaga...
sebuah amanah yang akan dipertanggungjawabkan...
tak sdarkah bahwa ia begitu manis....
tak sdarkah bahwa ia begitu pintar
tak sadarkah dia pun ingin berjuang
tak sadarkah bahwa ia pun ingin membahagiakan...
jangan rendahkan ia,...
jangan tinggalkan ia...
jangan cerca ia...
tapi jagalah....
dg ilmu...
dg agama...
dekatkan ia pada Rabbnya...
dekatkan ia pada Rabbnya
dekatkan ia pada Rabbnya
